March 20, 2019

Versi yang Baru


Kemarin seorang teman kantor bercelatuk, "Wah, kelihatan baru, nih." Padahal, sebenarnya ia ingin menyapa dan menyatakan ke seorang teman lainnya bahwa dia baru kelihatan setelah beberapa saat tidak bertemu.

Lucu juga sih, daripada mengatakan, baru kelihatan, lebih baik kelihatan baru. 🙂🙂 

Terkait sesuatu yang baru, istri saya Iva pernah mencoba melampirkan file risalah serta beberapa bahan lain dan ingin mengirimkan dengan e-mail. Tetapi, karena masih menggunakan Yahoo versi lama, maka proses melampirkannya memakan waktu yang sangat lama, entah kenapa. Mungkin karena tidak kompatibel untuk melampirkan file yang akan dikirimkan.

Lalu, saya mencoba meng-upgrade atau memperbarui versi yang lama itu dengan yang baru. Sehingga tampilan layarnya pun lebih baik. Dan akhirnya, lampiran pun bisa terkirim semua. Tampilan & kinerja e-mail lama yang lemot (lambat), terasa terbatas & mengganggu, sudah teratasi dengan fitur-fitur versi yang lebih baru.

Seperti halnya e-mail versi yang lama, banyak dari antara kita juga yang masih senang dengan tampilan serta cara hidup dan pola pikir yang lama. Padahal, kita sudah memiliki pemikiran & hati yang baru.

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Kor. 5:17).

Maukah selalu mengenakan fitur-fitur yang baru dari manusia baru kita itu?

Apakah keseharian kita sudah in tune, kompatibel dengan firman & kehendak-Nya supaya kita tidak lemot, merasa terbatas, atau terganggu terhadap setiap keadaan yang kita hadapi dalam hidup ini?



No comments:

Post a Comment