March 17, 2019

Setia

Saya rasa faithfulness atau kesetiaan lebih penting daripada thinking big atau sekadar berpikir besar.

Sebab banyak orang mungkin bisa berpikir besar. Tetapi tidak banyak orang yang bisa belajar untuk setia. Padahal, kesetiaan pun pasti termasuk dalam area berpikir besar.

Dalam Nehemia 13, ada kalimat yang menarik.

"Karena orang-orang itu dianggap setia. Mereka diserahi tugas untuk mengurus pembagian kepada saudara-saudara mereka" (Neh. 13:13 b, c).

Ingatan saya masih setia terhadap ayat berikut ini.

"Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya" (Ams. 20:6)?

Semoga bukan hanya ingatan atau memori yang setia pada alamat firman, melainkan juga dalam melakukannya.

Saya rasa juga, tidak ada penghargaan yang lebih besar dari orang lain ataupun dari Dia bahwa kita dianggap & dipandang setia. Dan bahwa kita memang setia, meski mungkin belum ada orang yang mengakui maupun menghargainya.

Ada penghargaan dan upah terhadap kesetiaan.

Dua orang panutan terbaik tentang kesetiaan adalah Tikhikus dan Onesimus (see Kolose 4:7-9, yang menyebutkan mereka hamba yang setia, dan saudara yang setia.)

Dalam hal apakah kita setia?

Mungkin kesetiaan menagih kita setiap hari dan setiap saat lebih sering daripada seorang debt collector atau penagih utang.

Kita pernah gagal dan tidak setia. Tetapi, mohonlah ampunan-Nya.

"Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya" (2 Tim. 2:13).

Kegagalan masih bisa jadi batu-batu pijakan bagi kita di antara lumpur-lumpur godaan maupun pasir isap yang mencoba membuat kita tetap jatuh. Asalkan kita punya sikap yang benar, terutama dalam hati kita, mau ambil tanggung jawab, apa adanya, serta sadar akan pelajaran berharga yang telah kita terima dari kegagalan itu supaya kita mencapai potensi diri yang sebenarnya.

Dia terpesona dengan kesetiaan kita. Yang tak mau tetap dalam keadaan jatuh. Yang mau selalu bangkit lagi. Yang terus mau mengikut Dia.


"[I'm] a believer who love to sing, fall many times in life but willing to learn and stand up even more! I belong to Jesus." Trully Wismandanu



No comments:

Post a Comment