January 17, 2017

So long, Soul sister


Banyak teman yang merasa kehilangan pada 13 Januari 2017. Beberapa teman juga merasakan hal yang sama, yaitu untuk kesekian kalinya dalam beberapa waktu terakhir ini kehilangan seorang teman, seorang sahabat, seorang yang dekat. Dulu, pada bulan Januari juga, 2014, saya kehilangan Ci Phebe. Lalu, bulan Oktober 2016 kehilangan seorang adik, Thording P. Simanjuntak.

Dan di 13 Januari 2017 ini, saya kehilangan seorang kakak rohani, Pretty V. Siregar.

Seingat saya, pertama kali bertemu dengan beliau, kalau tidak salah semangatnya besar. Dan masih ingat pernah bertanya kepadanya tentang arti kata dalam bahasa Inggris, cling. Itu sewaktu kami beribadah bareng di GEIS (Gereja ElShaddai Injil Sepenuh) Bandung. Dan itu sewaktu mendengar lagu You Are the Love of My Life. (Cling: to hold together; to adhere as if glued firmly; to hold or hold on tightly or tenaciously; to have a strong emotional attachment or dependence; to remain or linger as if resisting complete spreading or scattering)

Dan yang paling saya ingat ialah saat menerima kebaikannya yang menampung saya selama beberapa hari di rumahnya ketika saya sakit gejala tifus.

Banyak di antara kami (teman-temannya, adik-adiknya, ataupun yang sama-sama senior) kaget dan mungkin agak setengah kesal sebab kepergian Kak Pretty yang sekiranya terlalu cepat ini. Namun, itu lahir karena dari kejujuran yang sangat sayang pada Kak Pretty.  

Bagaimanapun, kini Kak Pretty telah cling dengan Tuhan. Dan tak ada kata-kata yang mungkin sanggup melukiskan betapa kami semua yang pernah disentuh oleh hati dan kehidupan Kak Pretty ini akan kehilangannya.

Saya bangga sebab pernah mengenal Kak Pretty V. Siregar, dan saya teramat bangga sebab kakak disebut sebagai pahlawan generasi karena dia memang peduli pada generasi. Generasi yang ada dan generasi yang berikutnya.



Soulsister, sudah kuantar kau ke tempat tidurmu selamanya. Sekarang, sudah bisa tidur semaumu, gak harus menahan sakit, gak harus pusing dengan pilihan hidup, gak ribet mikirin negara ini... Kau sudah ada di tempat terindah, terdamai dan bisa ngobrol langsung sama si Bos. 

Nah... sambillah kau tanya sama Dia, kenapa hobi kali dia mengijinkan pencobaan yang berat kali di hidup kita. Tempo hari, udah kubilang sama Dia kalau aku bersedia memberi dan menjadi apa aja yang Dia mau, asal jangan kau yang diambil-Nya. Lha kok justru curang Dia, malah kau yang diambil-Nya. Lukaluka lama aja banyak yang belum sembuh benar, udah ditambah pulak beban macam ini. Hati dan otakku udah penuh koreng woyyy!!! Kok tega kali kau, Bos? 

Tapi, kata banyak orang, kau terlihat sudah tenang. Seperti orang yang sedang tidur. Bahkan, beberapa bilang kalau hari ini seperti ada acara pernikahan. Kau sudah jadi mempelai yang dijemput Kekasih Abadimu. Yah..., apalagi lah mau kubilang. Harus pulaklah kurelakan ya... 

Sudah bahagia di Rumah Terindah ya kak? Jauhlah ya sama rumah pantai atau rumah di Ubud? Gak pusing dengan sewa rumah atau nyari rumah yang gak berember-ember harganya. Tinggallah awak pusing sendiri ya... Tolonglah sampaikan ke si Bos, pelanpelan lah sikit sama awak. Jangan terlalu keras, jangan tambahin koreng lagi di hati dan otakku...

~ Rade Eva F. Panjaitan


January 5, 2017

Renungan awal tahun

Jika kita merasa melewati tahun ini Tuhan belum menjawab doa-doa dan permohonan kita, bukan berarti itu karena Dia tidak mengasihi kita, tetapi Dia sudah menyiapkan yang terbaik yang Dia miliki untuk kita yang sangat Dia kasihi di tahun-tahun ke depan.

Jangan bersedih hati meninggalkan tahun 2016 ini sekalipun masih ada rasa sakit dan air mata. Tetap semangat karena kejadian hidup dan kenangan yang lama segera berlalu, dan Tuhan akan menggantikan dengan kejadian hidup dan kenangan yang baru yang jauh lebih baik karena bagi Tuhanlah yang dapat melakukan lebih daripada yang kita dapat minta atau doakan.

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! ‘TUHAN adalah bagianku,’ kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN (Ratapan 3:22-26).”

Semua indah pada waktunya.

Selamat memasuki tahun yang baru 2017 dengan kasih Kristus dan penuh semangat.

Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya (Amsal 16:9).”

Berdialoglah dengan Tuhan sebelum melangkahkan kaki untuk bergerak di hari ini agar kita tahu apa rencana-Nya bagi kita di hari ini. Menggelinding sajalah bersama Tuhan. Dengarkan Dia bicara apa kepada kita.

Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita (Hosea 6:10).”

Setelah memasuki hari ke-5 di tahun 2017, apa yang kita rasakan? Masihkah ada rasa gentar? Masih merasa putus asa? Masih kurang bergairah dan semangat karena ada pengalaman-pengalaman buruk di beberapa tahun atau waktu akhir-akhir ini? Atau bahkan ada rasa kecewa?

Kalau hal itu masih terasa, kembalilah berdialog dengan Tuhan. Minta Dia supaya memberikan penjelasan dan pengertian kepada kita. Lalu apa rencana-Nya bagi kita di tahun ini.

Mumpung… masih baru 5 hari. Supaya perjalanan kita ke depan jauh lebih efektif dan efisien.

Hati-hati bila sedang “sakit” atau “terluka”, sebab dipaksa tetap berjalan bisa berbahaya. Biarkan supaya Dia pulihkan dulu.


—oleh Jati Wicaksono

Image courtesy of Go Get It!