January 5, 2017

Renungan awal tahun

Jika kita merasa melewati tahun ini Tuhan belum menjawab doa-doa dan permohonan kita, bukan berarti itu karena Dia tidak mengasihi kita, tetapi Dia sudah menyiapkan yang terbaik yang Dia miliki untuk kita yang sangat Dia kasihi di tahun-tahun ke depan.

Jangan bersedih hati meninggalkan tahun 2016 ini sekalipun masih ada rasa sakit dan air mata. Tetap semangat karena kejadian hidup dan kenangan yang lama segera berlalu, dan Tuhan akan menggantikan dengan kejadian hidup dan kenangan yang baru yang jauh lebih baik karena bagi Tuhanlah yang dapat melakukan lebih daripada yang kita dapat minta atau doakan.

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! ‘TUHAN adalah bagianku,’ kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN (Ratapan 3:22-26).”

Semua indah pada waktunya.

Selamat memasuki tahun yang baru 2017 dengan kasih Kristus dan penuh semangat.

Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya (Amsal 16:9).”

Berdialoglah dengan Tuhan sebelum melangkahkan kaki untuk bergerak di hari ini agar kita tahu apa rencana-Nya bagi kita di hari ini. Menggelinding sajalah bersama Tuhan. Dengarkan Dia bicara apa kepada kita.

Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita (Hosea 6:10).”

Setelah memasuki hari ke-5 di tahun 2017, apa yang kita rasakan? Masihkah ada rasa gentar? Masih merasa putus asa? Masih kurang bergairah dan semangat karena ada pengalaman-pengalaman buruk di beberapa tahun atau waktu akhir-akhir ini? Atau bahkan ada rasa kecewa?

Kalau hal itu masih terasa, kembalilah berdialog dengan Tuhan. Minta Dia supaya memberikan penjelasan dan pengertian kepada kita. Lalu apa rencana-Nya bagi kita di tahun ini.

Mumpung… masih baru 5 hari. Supaya perjalanan kita ke depan jauh lebih efektif dan efisien.

Hati-hati bila sedang “sakit” atau “terluka”, sebab dipaksa tetap berjalan bisa berbahaya. Biarkan supaya Dia pulihkan dulu.


—oleh Jati Wicaksono

Image courtesy of Go Get It!