June 29, 2022

Fals

“It’s not in Your nature to turn away,” ya sepenggal lirik lagu oleh Doe tersebut membuat saya merenungkan sejenak, apakah Tuhan Yesus sungguh-sungguh tidak pernah sekalipun mengabaikan seseorang yang datang kepada-Nya?

(Jika Anda tahu ada ayat dalam Perjanjian Baru yang menunjukkannya, mohon memberi komentar, ya.)

Melihat Yairus sang kepala rumah ibadah (Luk 8 : 40 – 42), seorang perempuan yang sakit pendarahan dan sebenarnya tak berniat bercakap dengan-Nya (Luk 8 : 43 – 44), ataupun Zakheus yang juga tak bermotif menyapa Yesus dan malah menerima sambutan-Nya (Luk 19 : 1 – 10), serta contoh lainnya, bahkan terhadap seorang ibu asal Siro-Fenisia atau Kanaan yang diuji-Nya (Mark 7 : 24 – 30, Mat 7 : 21 – 28), memang bukanlah tabiat-Nya untuk mengabaikan atau acuh tak acuh terhadap orang-orang yang datang kepada-Nya, terutama yang memohonkan sesuatu dengan tulus hati.

Sepertinya sering kali pula belas kasihanlah yang menggerakkan isi hati-Nya, bukan?

Namun, jika seseorang datang dengan kecongkakan, kepongahan, merasa diri paling benar sendiri, memiliki motivasi yang salah, malah mungkin akan ditegur-Nya, seperti yang kerap dialami oleh orang Farisi, Saduki maupun ahli-ahli Taurat (Luk 18 : 9 – 14). Orang-orang yang munafik Ia tidak suka.

“Dengan orang yang saleh, Engkau menunjukkan diri-Mu murah hati, terhadap orang yang tulus, Engkau menunjukkan diri-Mu sempurna.” ~ Mazmur 18 : 26 (MILT)

TUHAN, betapa besar belas kasihan-Mu kepada orang yang berbelas kasihan. Dan Engkau tidak menghukum orang-orang yang menjauhkan diri dari kejahatan. (versi FAYH)

Yakinlah kita dapat datang pada-Nya. Ia tidak akan mengabaikan. Kita akan memperoleh jawaban, dan Ia menyertai.

Datanglah apa adanya, jujur, serta lebih karena ingin menyenangkan hati-Nya, daripada memiliki motif-motif lain yang mungkin “fals” di hadapan-Nya. Terutama dalam doa dan permohonan.

Yakobus 5 : 16 (FAYH), “Hendaklah Saudara sekalian saling mengakui kesalahan dan saling mendoakan, supaya Saudara disembuhkan. Doa yang sungguh-sungguh dari orang yang benar, memiliki kuasa yang besar dan membawa hasil yang menakjubkan.”

So, because the Lord is able to heal the sick and to forgive sins, tell each other the sinful things that you have done, and pray for each other in order that you may be healed {that God may heal you} physically and spiritually. If a righteous person prays and asks fervently for God to do something, God will act powerfully and will certainly do it. (DEIBLER)

Make this your common practice: Confess your sins to each other and pray for each other so that you can live together whole and healed. The prayer of a person living right with God is something powerful to be reckoned with. (MSG)

~ FG

(tulisan ini juga tampil pada laman tertentu dengan beberapa perubahan)

(gambar ilustrasi dari sini)

No comments:

Post a Comment