June 17, 2022

Earphone

Saya tidak tahu pernahkah Saudara mengalami hal berikut ini juga, yaitu di layar handphone tertulis Don’t Cover the Earphone Area atau dilarang menutupi bagian saluran (colokan) untuk kabel sambungan pengeras suara. Jika tertutup, maka saya tidak dapat mengoperasikan smartphone tersebut. Entah karena HP eror ataukah ada sebab lainnya sehingga masih seperti itu sampai saat ini, padahal sebelumnya tidak.

Dalam hati pun, sepertinya Ia mengingatkan saya betapa pentingnya mendengar suara-Nya.

Tentu sebagian besar kita pernah mendengar lagu Ajar Aku Mendengar Seperti Samuel, yang mengingatkan anak-anak maupun mungkin kita semua supaya mau mendengarkan suara-Nya dan mematuhi-Nya.

1 Samuel 3 : 10, “Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: ‘Samuel! Samuel!’ Dan Samuel menjawab: ‘Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.’”

And the Lord came and stood and called as at other times, Samuel! Samuel! Then Samuel answered, Speak, Lord, for Your servant is listening. (AMP)

Then GOD came and stood before him exactly as before, calling out, "Samuel! Samuel!" Samuel answered, "Speak. I'm your servant, ready to listen." (MSG)

Waktu itu Samuel terpanggil supaya menyampaikan firman, menjadi teladan, serta menyuarakan pertobatan karena moral maupun kehidupan rohani umat-Nya yang merosot. Puji Tuhan karena ia mau menaati suara-Nya. 

Dapatkah kita seperti demikian? Ataukah justru tidak lagi mendengar, ragu-ragu, dan tidak menaati? Suara-Nya menolong kita agar tidak sampai salah langkah.

Pengkhotbah 5 : 1 (BIS), “Berhati-hatilah kalau mau pergi ke Rumah TUHAN. Lebih baik pergi ke situ untuk belajar daripada untuk mempersembahkan kurban, seperti yang dilakukan oleh orang-orang bodoh. Mereka itu tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.”

KEEP YOUR foot [give your mind to what you are doing] when you go [as Jacob to sacred Bethel] to the house of God. For to draw near to hear {and} obey is better than to give the sacrifice of fools [carelessly, irreverently] too ignorant to know that they are doing evil. (AMP)

As you enter the house of God, keep your ears open and your mouth shut! Don’t be a fool who doesn’t realize that mindless offerings to God are evil. (NLT)

Catatan Full Life mengingatkan, menaati firman dengan segenap hati itu lebih baik daripada sekadar penyembahan, pelayanan, ataupun persembahan. Menempatkan pemahaman sendiri tentang apa yang benar daripada firman-Nya sering kali berujung pada hal yang salah. Apalagi, penyembahan, doa, pujian, karunia, serta pelayanan semata-mata tidaklah terlalu berharga di pandangan mata-Nya dibanding ketaatan kepada-Nya.

1 Samuel 15 : 22 (BIS), “Tetapi Samuel berkata, ‘Manakah yang lebih disukai TUHAN, ketaatan atau kurban persembahan? Taat kepada TUHAN lebih baik daripada mempersembahkan kurban. Patuh lebih baik daripada lemak domba.’” (BIS)

Lalu Samuel berkata, “Manakah yang membuat TUHAN senang?— kurban bakaran dan persembahan, atau ketaatan? Sesungguhnya ketaatan itu jauh lebih baik daripada persembahan. Mendengarkan dengan penuh perhatian jauh lebih baik daripada persembahan lemak domba jantan.” (TSI)

Samuel menjawab, "Apakah TUHAN senang akan kurban bakaran dan kurban sembelihanmu sama seperti akan ketaatanmu? Ketaatan jauh lebih baik daripada domba sembelihan. Ia lebih senang jika engkau mendengarkan Dia daripada jika engkau mempersembahkan lemak domba-domba jantan kepada-Nya.” (FAYH)

“P'nuhi hatiku dengan hadir-Mu. Kurindu memandang wajah-Mu, oh Tuhan di dalam kekudusan-Mu. Bawaku dekat dalam hati-Mu, kurindu mendegar suara-Mu, oh Tuhan di tempat kudus-Mu s’karang.” ~ Symphony Worship

~ FG 

(tulisan ini juga tampil pada laman tertentu)

(gambar ilustrasi dari Her View from Home

No comments:

Post a Comment