November 13, 2018

Make A Space for Him


Di tengah kehidupan dunia yang hiruk-pikuk ini, ada begitu banyak pengaruh yang membuat kita tidak lagi bertekun di dalam Tuhan. Pekerjaan, hobi, dan aktivitas-aktivitas jasmani lainnya telah menguras waktu dan mengupas tenaga kita sehingga kita pun mengabaikan persekutuan kita dengan Dia. 

Kita harus punya ruang, menyediakan waktu buat berduaan dengan Tuhan. Make a space for God.

Jangan cuma sediakan ruang atau waktu untuk pacar, pasangan kita, urusan kita, kesibukan kita. Semua itu saja kok bisa? Masa buat Dia kagak bisa, sedangkan Dia yang selalu memberkati kita dalam kehidupan. Sedangkan pacar, pasangan, kesibukan, dan lain-lain sering kali mengecewakan kita.

Banyak orang berpikir bahwa menyediakan waktu untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan adalah sebuah pemborosan waktu. Padahal, justru semakin kita bertekun di dalam Dia, hidup kita makin diperbaharui dari hari ke hari sehingga kita memiliki kehidupan yang berkualitas. 

Jadi, tidak ada kata sia-sia atau mubazir jika kita berjerih lelah dan bertekun bersama Dia. 

Alkitab dengan tegas meminta: "Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang" (1 Timotius 4:7b-8). 

Bertekun juga di dalam doa dan firman-Nya adalah sama seperti orang yang membangun rumahnya di atas batu,  "Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu" (Matius 7:25). 

Memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan = fondasi yang kuat bagi kehidupan kita. 

Bagaimana jika kita mengabaikan persekutuan kita dengan Dia?

Sudah pasti kita tidak akan memiliki kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan dan badai kehidupan yang datang menyerang kita. 

Daud mengingatkan kita bahwa di sepanjang hari Tuhan telah mencurahkan kasih setia-Nya kepada kita, maka sudah seharusnya pada malam hari atau di waktu-waktu pribadi, kita mempersembahkan korban syukur bagi Dia melalui doa kita.

Milikilah kerinduan untuk mendekat kepada Dia seperti Daud. "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?" (Mazmur 42:2-3)

Kedekatannya dengan Tuhan adalah kunci kekuatan Daud dalam menghadapi setiap masalah, bukan karena kekuasaan yang dimilikinya sebagai raja.

Daud sadar, ia tidak bisa hidup tanpa penyertaan-Nya. Itulah sebabnya ia memohon kepada Dia, "Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" (Mazmur 51:13)

Di luar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa—dan kita ini bukan siapa-siapa, karena itu: "Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!" (Mazmur 105:4)


—by Yusnia Febriani