Baru saja melihat
tweet singkat kak Vino Sinaga tentang Rosmah Mansor. Lalu, teringat tentang
sharing di WA berikut ini dari Iva istri
saya. Semoga juga bisa jadi bahan renungan ringan bagi kita.
***
Apa yang aku cari?
Kebanggaan? Prestasi? Jenjang karier? Nama
baik? Hadiah-hadiah? Penghargaan? Rumah? Gaji fantastis? Inovasi tiada
henti? Kekuasaan? Bonus? Pencapaian? Pemenuhan target?
Semua itulah kuk yang secara langsung tidak
langsung kupasang di pundakku yang membuat aku kelelahan...
Dan saat aku menyadarinya,
aku ingin diberi kelegaan oleh-Nya
aku ingin menerima ajakan Juruslamatku
aku ingin datang kepada-Nya
aku yang letih-lesu dan berbeban berat ini
Aku mau melepaskan kuk yang kupasang di pundakku
itu & mengenakan kuk yang Dia pasang dan belajar pada-Nya, menjadi seperti
Dia yang rendah hati dan lemah lembut. Saat itulah jiwaku akan memperoleh
ketenangan.
Karena kuk yang Dia pasang itu enak dan bebannya pun ringan. Kenapa? Sebab
sebenarnya Dia yang memikulnya.
Kuk-Nya adalah mengasihi.
Kuk itulah yang menjadi alasan untuk bekerja,
mengasihi jiwa-jiwa, orang-orang yang kutemui.
Kuk itulah yang menjadi alasanku berpikir dan
mencari cara bagaimana mengasihi orang-orang di sekitarku.
Talentaku dikelola berlipat kali ganda untuk
mengasihi mereka.
Inovasi yang tercipta untuk mengasihi mereka.
Syafaatku untuk mengasihi mereka.
Ia yang menjadikan seluruh sel dalam tubuhku
sehat sehingga aku mampu mengasihi mereka.
Ia yang menjadikan aku 10x lebih cerdas sehingga
mampu mencari cara untuk menyatakan kasihku kepada mereka.
Ia yang memberikan hikmat sehingga setiap anak
panah yang kulepaskan sampai di titik sasaran.
Itu semua lahir dari rasa cinta akan jiwa-jiwa.
Ia mau aku dan kamu mampu melihat diri-Nya
dalam setiap jiwa-jiwa di sekitar kita.
Supaya mereka merasakan & mengalami Dia
melalui kehadiran kita.
22 Juni 2018