June 22, 2018

Kuk


Baru saja melihat tweet singkat kak Vino Sinaga tentang Rosmah Mansor. Lalu, teringat tentang sharing di WA berikut ini dari Iva istri saya. Semoga juga bisa jadi bahan renungan ringan bagi kita.


***

Apa yang aku cari?
Kebanggaan? Prestasi? Jenjang karier? Nama baik? Hadiah-hadiah? Penghargaan? Rumah? Gaji fantastis? Inovasi tiada henti? Kekuasaan? Bonus? Pencapaian? Pemenuhan target?

Semua itulah kuk yang secara langsung tidak langsung kupasang di pundakku yang membuat aku kelelahan...

Dan saat aku menyadarinya,
aku ingin diberi kelegaan oleh-Nya
aku ingin menerima ajakan Juruslamatku
aku ingin datang kepada-Nya
aku yang letih-lesu dan berbeban berat ini

Aku mau melepaskan kuk yang kupasang di pundakku itu & mengenakan kuk yang Dia pasang dan belajar pada-Nya, menjadi seperti Dia yang rendah hati dan lemah lembut. Saat itulah jiwaku akan memperoleh ketenangan.

Karena kuk yang Dia pasang itu enak dan bebannya pun ringan. Kenapa? Sebab sebenarnya Dia yang memikulnya. 

Kuk-Nya adalah mengasihi.

Kuk itulah yang menjadi alasan untuk bekerja, mengasihi jiwa-jiwa, orang-orang yang kutemui.
Kuk itulah yang menjadi alasanku berpikir dan mencari cara bagaimana mengasihi orang-orang di sekitarku.

Talentaku dikelola berlipat kali ganda untuk mengasihi mereka.
Inovasi yang tercipta untuk mengasihi mereka.
Syafaatku untuk mengasihi mereka.
Ia yang menjadikan seluruh sel dalam tubuhku sehat sehingga aku mampu mengasihi mereka.
Ia yang menjadikan aku 10x lebih cerdas sehingga mampu mencari cara untuk menyatakan kasihku kepada mereka.
Ia yang memberikan hikmat sehingga setiap anak panah yang kulepaskan sampai di titik sasaran.
Itu semua lahir dari rasa cinta akan jiwa-jiwa.

Ia mau aku dan kamu mampu melihat diri-Nya dalam setiap jiwa-jiwa di sekitar kita.
Supaya mereka merasakan & mengalami Dia melalui kehadiran kita.


22 Juni 2018