***
Ada satu kata yang pendek, tapi sangat bermakna, kuat, dan berkuasa. Kata tersebut adalah unity. Kita akan membahas tentang the power of unity atau kuasa dari kesatuan tersebut.
Pada 1 Samuel 14:1-7, diceritakan bahwa posisi Israel kala itu
sedang face to face atau berhadapan dengan
perkemahan musuh, yaitu bangsa
Filistin. Dan bangsa Israel saat itu dipimpin
oleh Saul.
Dari sisi Tuhan, pertolongan tidaklah ditentukan dengan
banyaknya jumlah atau bilangan. Tapi yang
paling menentukan adalah the essence of one atau esensi kesatuan. Dan
the essence of one adalah satu kata, yaitu
sepakat atau unity. Inilah yang dimasud
dengan kekuatan dalam unity. Hanya karena Allah ada di
pihak Israel, maka mereka berhasil
mengalahkan bangsa Filistin. Padahal,
sebenarnya Israel patah semangat,
kalah jumlah, dan kurang persenjataan
memadai (1 Sam. 13:19-22).
Saat itu Israel tidak ada harapan untuk menang.
Namun terbukti mereka menang, karena
Tuhanlah yang menyelamatkan (1 Sam.
14:23). Ketika situasi tampak begitu
menantang dan sumber daya kurang, kita
bisa berseru kepada-Nya memohon
pertolongan. Dia akan menolong dengan
memberikan kelepasan dan kemenangan.
Lewat kisah Gideon, kita juga
tahu, Allah menyaring dari 22.000
orang menjadi 10.000 orang (Hak. 7:3).
Kemudian, dari 10.000 orang menjadi
300 orang. Dan dengan 300 orang
itulah Tuhan menolong Gideon
mengalahkan musuh.
Kembali ke kisah
Yonatan. Apa yang terjadi ketika Yonatan dengan
pembawa senjatanya saling sepakat
atau unity? Kita bisa melihat, mereka
mengalahkan 20 orang (1 Sam. 14:14). Mungkin
kita merasa itu jumlah yang kecil.
Bila dua orang mengalahkan 20 orang itu
biasa; kalau dua mengalahkan 2.000
atau 2.000.000, itu baru luar biasa.
Namun, apabila ada kekalahan yang
pertama, pasti ada kekalahan yang kedua,
ketiga, keempat, dan seterusnya.
Mungkin kita menganggap unity itu tidaklah terlalu berarti
bagi Israel. Tapi, di 1 Samuel 14:15 membuktikan kuasa unity. Frasa: dan bumi gemetar,
sehingga menjadi kegentaran, di dalam salah satu
Alkitab versi bahasa Inggris
digunakan frasa the earth quaked atau terjadi gempa bumi.
Bayangkan, bahkan ketika dua orang saja memiliki unity, akan sanggup membuat gempa bumi! Itu adalah
contoh hasil unity yang positif. Tapi, ada contoh unity yang negatif, yaitu peristiwa pendirian
Menara Babel (Kejadian 11).
Jika suatu daerah sudah dalam unity menggunakan satu bahasa, biasanya
akan diikuti oleh adanya satu mata uang.
Kemudian, mengadakan unity yang lain. “Adapun seluruh bumi,
satu bahasanya dan satu logatnya (Kej. 11:1).” “Mereka berkata seorang
kepada yang lain: ‘Marilah kita
membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.’
Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai
batu dan tergala-gala sebagai tanah liat. Juga
kata mereka: ‘Marilah kita dirikan
bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara
yang puncaknya sampai ke langit, dan
marilah kita cari nama, supaya kita jangan
terserak ke seluruh bumi (ay. 3-4).’”
Karena lahir dari unity, Tuhan mengizinkan
rencana mereka terjadi.
“Dan Ia berfirman: ‘Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk
semuanya. Ini barulah permulaan usaha
mereka; mulai dari sekarang apapun
juga yang mereka rencanakan, tidak ada
yang tidak akan dapat terlaksana (ay. 5).’”
Berdirinya Menara Babel juga berbicara tentang kedagingan dan
dosa. Tapi, karena lahir dari unity maka terlaksana juga, dan berdirilah
Menara Babel. Kalau untuk hal-hal negatif
saja bisa terlaksana, apalagi unity untuk hal-hal positif. Ia akan memberkati kita bila
kita memaknai the power of unity.
Kisah Para Rasul 15:1-29 menuliskan beberapa orang yang
datang dari Yudea dan
bermaksud menanamkan
nilai-nilai Judaism (Yudaisme) kepada jemaat
di Antiokhia. Bayangkan,
dengan Yudaisme, kita harus hidup menaati 613
hukum yang berlaku. Tapi Paulus
dan Barnabas menolak hal itu. Mereka
pergi ke Yerusalem untuk
membicarakan soal itu bersama rasul-rasul
dan penatua-penatua.
Mereka lebih memilih sepakat dengan Roh Kudus. Ada agreement (persetujuan) antara Roh Kudus dengan
mereka. Ketika satu departemen agree memulai sesuatu; ketika suami
istri agree dalam segala hal—unity dalam hal keuangan, mendidik anak, membeli
rumah—akan melihat dan menikmati hasilnya.
Betapa besar kuasa unity! “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang
kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di
dunia ini akan terlepas di sorga (Matius 18:18).” “Dan
lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat
meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa- Ku yang
di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul
dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka (ay. 19-20).”
Ada bagian yang Tuhan lakukan. Ada juga bagian yang harus kita
lakukan. Dan saat kita satu dalam unity, kita akan melihat dan mengalami mukjizat.