Mengapa senioritas diukur dari beberapa hal yang menandakan lebih dulu
atau lebih banyak, seperti:
- tambo pendidikan, dari luar negeri, atau S1, S2, S3, S4 (SD – S1)
- pengalaman kerja dari mana-mana
- punya anak dua atau banyakan
- jam terbang memanggung
- mungkin banyak teman
- baca bejibun buku
- posisi jabatan
- usia lebih tua
- banyak karya
- kemampuan
- kekayaan
Mungkin hal-hal tersebut memang perlu, baik, dan dapat mendukung
kehidupan kita. Tapi, apakah itu semua penanda senioritas—yang sejati?
Senioritas yang sejati, bagi saya,
adalah lebih tertentukan oleh kepedulian. Tentu, bukan berarti kepedulian yang
buta ataulah lebay. Melainkan, lebih
pada merasa mau sungguh-sungguh peduli kepada orang lain. Kemudian, selain itu, yang terlebih penting,
senioritas itu menurut saya lebih berbicara tentang apakah
kita telah hidup sesuai dengan atau menghidupi panggilan hidup kita—yang untuknya
kita hidup dan ada?
Jika ya, Anda memiliki senioritas yang sejati, serta pastilah rendah hati.
Dan, Anda memang senior.