January 2, 2014

Antrean


Ci Febe standing on far back, second from left...

Kemarin saya melihat profile picture dari seorang teman saya, melihat antrean orang-orang untuk mengajukan pembelian rumah. Wuiiih, padat sekali!

Antrean terhadap sesuatu yang menarik, termasuk antrean membeli makanan seperti yang terjadi pada Magnum Cafe, dan lainnya.

Beberapa waktu ini, saya juga mendapati kabar beberapa berita duka dari keluarga. Memang yang meninggal sudah usia lanjut. Ada istilah, mereka yang meninggal adalah “antrean”-nya sudah sampai pada gilirannya.

Tetapi, “antrean” meninggalkan dunia ini bukan sekadar milik orang-orang yang lanjut usia, tetapi kepada siapa saja. Muda maupun tua; yang punya daftar antreannya adalah Tuhan sendiri. Namun, kapan giliran nomor antrean itu sampai pada diri kita sendiri? Itu rahasia Ilahi.

Toh setiap orang tidak bisa menghindari untuk tidak memiliki nomor antrean tersebut. Tapi pertanyaannya adalah, apakah kita SIAP ketika nomor antrean itu tiba pada giliran kita...?

Karena begitu sudah gilirannya, kita kembali kepada Sang KhalikPemilik hidup kitakita harus mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan di dunia.

Sudahkah kita siap dengan keyakinan kita hari ini?


oleh Phebe Kurniawan,
10 Oktober 2013