October 11, 2018

Hai


"Hai, Tuhan…"

Sapaku pada Tuhan sore ini.

"Hai, Tuhan… terima kasih sudah diberi kekuatan, untuk bisa tersenyum, meski secara jiwa aku lelah."

Teringat beberapa masa waktu, berjalan disertai oleh-Mu. Penuh air mata, karena faktanya, tidak sesedap yang kubayangkan. Dan sore ini, aku mau mengingat perjalananku bersama-Mu, saat aku mulai membuka ingatanku tentang-Mu, bulir air dari mata ini menetes perlahan, kuusap dengan lembut, seperti yang sering Kau lakukan padaku.

Kau mengusap pipiku, dan Kau bisikkan, "Kuat ya, Aku bersamamu."

Kau mengirimkanku malaikat-Mu untuk menjagaiku. "Sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu" (Mzm. 91:11-12).

Perlindungan-Mu nyata kurasakan, saat aku takut, khawatir, firman-Mu menguatkanku.

Terpikirku untuk menyerah, tapi Kau selalu menghampiriku dan mengingatkanku. "Jangan menyerah!" Masa di mana aku harus terus mengandalkan diri-Mu. Dan pastinya, akan selalu mengandalkan-Mu untuk selama-lamanya.

Tuhan, aku tidak pernah takut dan malu untuk jujur tentang isi hatiku, pada-Mu. Kau adalah partner curhat terbaikku. Kau selalu ada dan mendengarkanku, bila ku sakit, Kau datang dengan jamahan tangan-Mu dan aku sembuh.

Kau mengajariku untuk percaya dan punya iman, Kau bilang padaku, bahwa Kau memberikan kuasa, dan Kau mengajariku untuk memakai kuasa itu. Ya kuasa-Mu, aku belajar menggunakan kuasa itu, dengan benar.

Terlalu banyak dan tak terhitung kebaikan-Mu dalam hidupku. Bisa bernyanyi saat galau, itu adalah keahlian, yang Kau ajarkan padaku.

Saat merasa down, Kau ajari aku untuk memberikan semangat baru pada orang yang letih lesu, padahal aku sendiri pun perlu disemangati. Di saat lapar ingin makan, Kau mengingatkanku untuk memberi pada mereka yang kelaparan. Ketika aku ambil waktu teduhku, Kau mengingatkanku untuk berdoa, padahal aku pun sedang ingin bercerita tentang kesesakan hatiku, pada-Mu.

Tuhan, ajar aku untuk menjadi pribadi yang menghormati-Mu. Sekali lagi, terima kasih banyak kuucapkan, bahwa Kau adalah pribadi yang mengasihi dan menyanyangiku, Kau selalu ada untukku, ya Kau adalah Tuhan yang banyak mengajariku di masa-masa ini.

Waktu-Mu penuh untukku. Ya Kau penuh bagiku. Masa di mana Kau puaskan aku dengan kasih-Mu. Ya masa ini tidak akan pernah kulupakan. Karena kutahu, Kau mau aku menikmati janji-Mu.

Senang sekali sore ini bisa menyapa-Mu, girang hatiku, terobati keluh kesahku. Setiap hari Kau selalu kunanti. Ya kunanti, selamat sore Tuhanku.


—oleh Vino Sinaga