March 22, 2016

Tak Ada Lain Nama

Tuhan...
Gak gampang mengampuni dan melupakan...
Apalagi kalau kejadiannya baru kemarin...

Tapi aku memilih...
untuk mengisi hatiku dengan cinta dan kekaguman akan Engkau...
Lewat puji-pujian yang bergema di telinga...
Getaran-Mu mengalir memasuki setiap relung hati...
Mencuci otakku dengan cinta-Mu..

Aku berlari pada-Mu...
kerna tak ada yang sebanding dengan kehangatan-Mu...

Hatiku akan bernyanyi...
Tidak ada lain nama...

Tak terasa...
Air mata menetes...
Mengalir membasuh luka...
Menghanyutkanku dalam keindahan-Mu...

Perasaan ini begitu berharga
dan rasa inilah yang aku cari...
Perasaan saat aku dalam hadirat-Mu...
Bercengkerama dengan-Mu, yang tercinta...

Hadirat-Mu...
membawa damai yang melampau segala akal...

Dan keajaiban lain dimulai...
Inilah saat luka-lukaku tertutup harapan baru...
Harapan bahwa aku punya pembela dan pencinta yang layak kupercaya...
Pribadi yang dapat kuandalkan saat intimidasi merasuk, merusak sukma...

Hatiku akan bernyanyi...
Tak ada lain nama...

Tak ada gunanya menyimpan angkara
Tak ada untungnya kuperjuangkan sendiri pembalasan...

I love You, Lord
I need You more and more...

Tuhan...
Aku berlari pada-Mu...
Ya, aku berlari mendekat pada-Mu...

Raih dan dekaplah aku
Mulai hari ini jangan lepaskan aku
Sekalipun inginku memberontak dan hendak sembunyi dalam gelap...

Ikatlah aku dengan meterai abadi
yang tak akan mampu dihancurkan oleh apa pun...
yang membuat tiap sel tubuhku mengejar-Mu
bagai oksigen yang menghidupkan dan menyegarkan...

Semua aspek dalam hidupku, takkan terlewatkan
menjadi saksi akan kesetiaan dan kasih-Mu


—by Dina Evariyana