March 4, 2014

Menyingkap yang Masih Terselubung


Menyingkap yang Masih Terselubung
(Manifestasi Keangkuhan Diri Vs Manifestasi Manusia Baru)


Bersikukuh sikap, hingga tak peduli?
Begitu keraskah hati untuk sebuah teguran?
Alangkah degilkah hasrat dan tidak terkendali?
Hilangkah kepekaan bagi sebuah bimbingan lembut di kalbu?
Menjadi nyamankan diri, enggan menyongsong yang baru?

Pada atribut diri yang belum dilucuti, ia bersembunyi
Terjalin menyatu dalam kehendak daging, kehendak diri
Terangsang tumbuh karena ingin pengakuan
Sabar menunggu peluang
Bersemi,
memperbanyak diri,
membentuk koloni yang menjerat
Menghambat kuat,
            benih ilahi yang mesti bertumbuh

Berjuang keraskah diri dalam ketundukan?
Rela dan melembutkah hati untuk dibentuk Sang Penjunan?
Bertekad bulatkah hasrat untuk menjadi yang terkecil?
Sudikah sang diri untuk menyendengkan telinga bagi teguran lembut di kalbu?
Gelisahkah diri di atas sebuah status quo yang tidak diakui oleh Sang Pemilik hidup?

Rindu dendamkah si aku pada hikmat yang mahakaya ini:
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
Berbahagialah orang yang berduka cita,
Berbahagialah orang yang lembut hatinya,
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,
Berbahagialah orang yang murah hatinya,
Berbahagialah orang yang suci hatinya,
Berbahagialah orang yang membawa damai,
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh karena kebenaran.

Inilah permohonan yang sangat, Tuhan:
        Janganlah menjadi sia-sia anugerah tak ternilai ini di dalam diri,
        Janganlah biarkan hambamu mengambil apa pun bagi diri di dunia ini,
        Biarlah Engkau bertambah besar dan aku bertambah kecil,
        Biarlah Engkau segalanya dan aku tiada apa-apanya,
        Biarlah bagian tetapku ada dalam deposit-Mu selama-lamanya.
       
       
oleh Frankie Suthya


Grab this illustration here