May 28, 2013

Bersih lalu kotor itu ...?

Pada suatu malam, saya mencuci sepeda motor sampai bersih dan mengkilap. Ketika motor sudah bersih, saya lalu memperhatikannya sambil berpikir-pikir tentang aksesori apa yang kurang untuk dapat memperindah penampilannya.

Keesokannya, saat saya mau berangkat bekerja, dengan senangnya saya memakai sepeda motor saya yang sudah saya cuci semalam sebelumnya. Tetapi, tiba-tiba di pertengahan jalan, saya melintasi jalan yang sangat becek sekali. Rupa-rupanya area yang saya lintasi tersebut telah kena curahan air hujan, maka otomatis sepeda motor saya pun kotor kembali.

Begitu sedih saya waktu itu. Akan tetapi, walaupun sepeda motor saya sudah kotor lagi, saya tidak akan membiarkannya tetap kotor terus dalam jangka waktu yang lama. Di dalam hati saya mengatakan bahwa saya akan tetap membersihkannya sekali lagi agar selalu terlihat indah di pemandangan mata saya dan orang lain yang melihatnya.

Terkadang Tuhan pun bersikap sama seperti kita, yaitu Tuhan dengan senangnya membersihkan atau menyucikan kotoran-kotoran yang ada di dalam diri kita, hidup kita, yaitu dari dosa. Tetapi, ketika kita kotor lagi (jatuh dalam dosa), Ia pun merasa sedih, namun meskipun diri kita kotor, Tuhan tetap rindu ingin membersihkannya lagi dan menambahkan aksesori atau berkat agar kita terlihat indah di pemandangan-Nya.


oleh Daniel Deni Irawan