June 18, 2016

Sedikit lagi, terbanglah elang

Sejenak teringat tentang posting-an Elang dalam Eagle.

Ingin menulis sedikit lagi tentang elang. 

Beberapa di antara kita sebenarnya harus bebas. Terbang.

Di pegunungan. Alam bebas.

Seperti elang.

Tapi, mengapa kita suka membatasi pikiran kita? Terkurung. Berpikir kerdil. Prasangka terhadap semua keadaan dan banyak orang.

Seperti di dalam kandang.

Persis sangkar mini di dalam posting-an tadi yang sebenarnya tanpa atap pun tidak akan bisa terbang, kecuali dicomot pencuri, karena elang butuh mulai ancang-ancang berlari di tanah sejauh kurang lebih 3 – 3,5 meter sebelum terbang.

Otak kita akan terbiasa dengan kebiasaan kita. Tanpa mengarahkannya sekalipun, kita akan condong melakukan yang sedang kita pikirkan. Memilih yang cere-cere, instan. Tidak menikmati kehidupan.

Padahal hidup kita mungkin ditentukan untuk bebas. Terbang. Terbang. Dan terbang.


Image courtesy of Bethany Hamilton's Facebook page, in which she said, "Soon we will be celebrating Adam's first Father's Day! One thing I love about Adam is his strength. People often comment about how I'm unstoppable but what I see is what a quiet gladiator my husband is. This Father’s Day, consider gifting a copy of #EddietheEagle (featuring Taron Egerton & Hugh Jackman). It’s a true story about a man who never gave up."