Tinggallah dalam-Nya,
dalam berjaga,
siang dan malam,
bagi tubuh, jiwa,
dan ruh setiap milik-Nya
Tinggallah dalam-Nya,
dalam doa dan
permohonan segala,
bagi tiap
persoalan dan kebutuhan,
di dalam segala
keadaan
Tinggallah dalam-Nya,
dalam ucapan syukur
karena Ia bekerja
di dalam segala sesuatu dan
karena Ia mampu
mengubah segala sesuatu menjadi kebaikan
bagi orang-orang
yang mengasihi-Nya
Tinggallah dalam-Nya,
agar
hidup kita
memberi: kasih, sukacita, kebaikan, damai sejahtera,
kemurahan,
kesabaran, kelemahlembutan,
kesetiaan
dan penguasaan diri
Tinggallah dalam-Nya,
agar hidup sebagai
garam dan terang bagi orang lain
Tinggallah dalam-Nya,
itulah kehendak utama,
Ruh-Nya yang
memungkinkannya
Tinggallah dalam-Nya,
dalam persekutuan
dipersatukan
Tinggallah dalam-Nya,
agar lalu, kini, dan
depan
ada dalam
genggaman-Nya seutuhnya
agar keduniawian dan
si penipu
tak dapat memengaruhi,
memperdaya, menguasai hidup kita
Tinggallah dalam-Nya,
di dalam-Nyalah
kita hidup:
berjalan, bergerak,
berkarya
“Tinggallah dalam-Ku,”
itulah ajakan-Nya
sendiri!
Tinggallah dalam-Nya,
bermakna, beriman
kepada-Nya
bahwasanya sendiri-Nyalah
yang berkarya dalam diri
Tinggallah dalam-Nya,
Yesus Kritus Tuhan.
—Frankie Suthya