February 28, 2014

El Solo Bolo

Tiga hari yang lalu, ketika pengucapan selamat untuk hari ulang tahun seorang rekan kerja, Pak Obedi Zalukhu, beliau berkata satu hal saat ditanya tentang mau didoakan untuk apa. Pak Obed, akrab disapa, menjawab, “Supaya makin dekat dengan Tuhan saja…”

            Polos? Canda? Ada atau tanpa motif? Saya tidak tahu, tetapi yang pasti hanya itulah yang Pak Obed katakan. Sesederhana itu.

            Memikirkan hari-hari ini yang mungkin sedang mengalami beberapa hal, membuat seperti membutuhkan sandaran agar merasa tetap tenang. Lewat uang. Orang-orang. Bercandaan. Hiburan. Dan lain-lain. Tetapi, sepertinya semua itu kurang—bahkan tidak dapat—memberikan yang sebenarnya saya atau kita perlukan.

            Apa, atau mungkin tepatnya siapa, yang bisa? Mungkin benar kata Pak Obed, yang barangkali juga mengutip perkataan Daud.    

Mazmur 62:1b:
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

            Ya.

Hanya dekat Allah saja … aku tenang.

Hanya dekat Allah saja … aku aman.

Hanya dekat Allah saja … aku damai.

Hanya dekat Allah saja … aku kaya.

Hanya dekat Allah saja … aku puas.

Hanya dekat Allah saja … aku pulas.

Hanya dekat Allah saja … aku tidak sendirian.

Hanya dekat Allah saja … aku kenyang.

Hanya dekat Allah saja … aku diam.

Hanya dekat Allah saja … aku.