November 27, 2013

Satu Sisi Saja?

Nikmati momen-momen bersama teman-teman,
walaupun beberapa dari antara mereka mungkin
mengecewakanmu, sebab engkau takkan tahu kapan
engkau akan bersama dengan mereka lagi

Nikmati momen-momen bersama dengan
ibu, mama, bunda, atau apa pun engkau menyebutnya
Nikmati momen-momen bersama ayah,
papa, bapak atau apa pun engkau menyebutnya
sebab engkau tak akan menyadari, kalaulah engkau ya menyadari,
mereka akan menua dan engkau akan s'perti mereka

Nikmati momen-momen bersama dengan anak(-anak)mu
atau pun kalaulah engkau tak memiliki seorang untuk saat ini,
pun ketahuilah Henry David Thoreau pun tiada beranak,
tapi saya adalah anaknya
engkau pun bisa berkarya atau melakukan sesuatu
yang membuat seseorang berbangga mengatakan bahwa ia anakmu

Nikmati momen-momen saat engkau punya banyak hal yang harus dikerjakan,
sebab engkau mungkin akan merindukannya saat tak ada apa pun yang harus dilakukan
Nikmati momen-momen saat engkau sendirian, kesepian, tak punya apa pun untuk dilakukan
sebab engkau akan merindukan masa-masa itu ketika setumpuk pekerjaan membebanimu sehingga engkau dan tangan-tanganmu pun tak mampu bergerak

Nikmati momen-momen dengan saudara kandungmu, ataupun sahabatmu yang lebih karib mungkin ketimbang dengan saudaramu
sebab suatu saat mungkin akan berjauhan
atau mungkin engkau tetap berdekatan tapi serasa jauh, bahkan tanpa kabar, kunjungan, kepedulian
atau mungkin walau sedang bersitegang, engkau ataupun dia pun merindukan perdamaian
qui desiderat pacem praeparet bellum

Nikmati momen-momen dalam gelap, kejatuhan
nikmati momen-momen dalam terang, semangat
sebab siapakah engkau sehingga tahu segala sesuatu
apakah engkau bisa menambal ban yang berlubang
apakah engkau bisa tak habis pikir bagaimana di ruang hampa udara api-api Canis Majoris tetap memijar
apakah engkau tahu jalan-jalan di tempat yang tak pernah kaukunjungi
lagi, bukankah engkau tahu karena engkau pernah tidak tahu

Nikmati momen-momen lain yang mungkin belum tertuang 

Nikmati momen-momen saat tak ada makanan, kelaparan
sebab mungkin engkau akan merindukan masa-masa nasi putih lauk sedikit garam, atau kecap, atau kerupuk, atau tahu goreng isi, atau “logo Mercy” telur ceplok belah bagi tiga, atau sekadar angan-angan
Nikmati momen-momen saat berlimpah, ada makanan
sebab engkau tahu kelanjutannya

Nikmati momen-momen iri, tulus, marah, sayang
ada masanya orang-orang tidak menyukaimu
ada masanya engkau tidak menyukai mereka
ada masanya menyukaimu
ada masanya menyukai mereka

Nikmati momen-momen engkau bingung, pening, balau
jadi diri sendiri
Nikmati momen-momen saat engkau bersukacita
ingat bersedih bersama orang-orang yang bersedih
menangis bersama orang-orang yang menangis
tertawa bersama dengan orang-orang yang tertawa

Nikmati momen-momen jarak dekat
sebab engkau mungkin akan merindukannya saat engkau jarak jauh
Nimati momen-momen jarak jauh
sebab jarak dekat mungkin membuatmu terlalu memikirkan sesuatu yang ada di dekatmu itu terus-menerus

Nikmati momen-momen yang
membuatmu untuk tiada menyukai hanya satu sisi


November 26, 2013

Mau Meeting? : )

Image dari Nobel Institute


A Prayer Before A Meeting

O Spirit of God, we ask You to help orient
all our actions by Your inspirations,
carry them on by Your gracious assistance,
that every prayer and work of ours
may always begin from You
and through You be happily ended.



(Sumber: www.ignatianspirituality.com)

November 19, 2013

Mendaki Gunung Kehidupan

Image courtesy of Philip Yancey
Menjalani kehidupan terkadang seperti sedang berjalan mendaki sebuah gunung. Ada hal yang memotivasi kita dalam menjalani perjalanan pendakian kita. Dan sering kali fokus kita pasti ingin mencapai puncaknya saja. Tanpa ingin mengalami, menghayati tiap momen atau masa yang terjadi saat sedang mendaki itu sendiri.

Ketika terjatuh, terperosok, terluka atau tersesat, kita dapat menjadi cemas atau khawatir. Ingin segera dapat melanjutkan pendakian. Atau bahkan, kita akhirnya tidak dapat melanjutkan pendakian karena satu atau dua haltergantung dari penyebab atau alasan yang kita alami atau rasakan.

Mungkin ada hal kurang tepat yang kita lakukan ketika menjalani pendakian, karena fokus kita terlalu terporos untuk mencapai tujuan, puncak. Kita melupakan banyak keindahan alam di sekitar yang perlu kita nikmati & syukuri. Keindahan yang mungkin justru tak dapat kita rasakan sesampainya di puncak gunung tersebut.

Jadi, kala dan kalaulah kita masih gagal mendaki sampai puncak, masih ada hal-hal lain yang dapat kita nikmati, memotivasi kita untuk mendaki lagi, bahkan dapat menuju sampai puncaknya.

Begitu pun dengan kehidupan kita, ada banyak “warna-warni” cerita kehidupan yang dapat kita nikmati & syukuri.

Ketika kita mengalami kegagalan, penyakit, atau kesedihan, kita masih dapat memiliki semangat untuk menjalani kehidupan.

Dan satu hal yang tidak boleh dilupakan, keyakinan kita kepada Sang Pemilik kehidupan kita, Tuhan. Memang, kalaulah sekadar dikatakan atau dituliskan mungkin mudah; dilakukan lebih butuh proses. Tetapi, bila kita mau melakukannya dengan menikmati atau mensyukuri dengan rasa berserah walaupun kadang berjalan tertatih, semuanya akan indah pada waktunya. Yakinilah, masih ada waktu bahwa semuanya akan indah pada waktunya.


oleh Jati Wicaksono


(Sepotong Singkong Rebus Kehidupan bagi Sahabat-sahabat :))
nb: Terima kasih untuk dukungan dan doa kalian, ketika aku lemah dan sakit. Kiranya terus ada progres pemulihan di dalam diriku