January 11, 2013

Meter


(get the picture here)
Perjalanan hidup kita menuju masa depan ibarat perjalanan malam hari dengan berkendara mobil atau sepeda motor.

Kita mengetahui arah tujuan kita, tetapi lika-liku perjalanannya kita tidak dapat melihat dengan jelas karena sinar lampu mobil atau sepeda motor yang kita gunakan terbatas hanya untuk jarak beberapa meter.

Lampu itu tentu tidak dapat langsung menyinari tempat yang kita tuju, bahkan tidak langsung menyinari lika-liku jalan yang akan kita lewati. Namun, jika sinar lampu dan petunjuk jalan kita ikuti, meter demi meter, kita akhirnya akan sampai pada tujuan kita.

Jangan khawatir di dalam menjalani meter demi meter kehidupan kitaterutama terhadap kesulitan masa depan yang masih jauh. Karena hari esok punya kesusahannya sendiri.

Alangkah baiknya kita menjalani hari demi hari kita dengan sebaik mungkin. Selamat menjalani lika-liku kehidupan.


Jati Wicaksono

January 9, 2013

Piano



(image courtesy of melaniespanswick.com)












 


Hidup ini ibarat piano.

Tuts putih adalah kebahagiaan, tuts hitam adalah kesedihan.

Setiap tutsbaik hitam maupun putihselalu berpadu menjadi melodi yang indah bila dimainkan oleh orang yang pakar memainkan piano.

Tuhan adalah Pakar kehidupan manusia.

Dia memadukan kebahagian dan kesedihan agar manusia tahan uji, tekun dan sempurna…

Itulah melodi kehidupan…

Mari kita menikmati denting piano kehidupan kita bersama Tuhan, Sang Pianis kehidupan kita.



Jati Wicaksono

Gitar




(image courtesy of themollywilliams.com)
Pagi ini saya mengamati seorang rekan yang sedang memainkan gitar. Gitar, sebuah alat musik yang saya rasa kita semua mengetahuinya.

Bagi saya, gitar adalah alat musik yang menginspirasi saya (walaupun saya tidak bisa memainkan gitar). Kenapa…? Karena gitar dengan ke-6 senarnya mampu menghadirkan beribu nada dan memberikan warna dalam musik.

Hmmm… saya mulai berpikir, gitar dengan ke-6 senarnya saja bisa menghasilkan ribuan nada (tentunya dengan bantuan pemetik senarnya), bagaimana dengan kita sebagai manusia?

“Senar” dalam hidup atau diri kita rasanya banyak, berarti bisa beribu-ribu “nada” dan warna kehidupan dapat kita hasilkan. Sudah siapkah kita hari ini memetik senar dalam diri dan hidup kita agar tercipta simfoni di dalam kehidupan kita?

Selamat bermain gitar kehidupan.


Jati Wicaksono