October 19, 2012

Manusia Hati Mulia

Salah satu stasiun TV swasta pernah menayangkan sebuah liputan tentang tujuh manusia berhati mulia menurut versi program tersebut.

Dalam tayangannya, di antaranya disebutkan dua nama orang yang begitu kontras popularitas, status sosial, dan kekayaannya. Mereka adalah Bill Gates dan Bai Fangli.

Bill Gates pernah menyumbangkan uangnya sebesar 6 triliun rupiah untuk masyarakat miskin. Sementara itu, di sisi lain di belahan dunia yang jauh dari negeri Paman Sam-nya Bill Gates, ada seorang tukang becak di daratan China, yaitu Bai Fangli sendiri yang dengan segala keterbatasannya berani menyumbangkan penghasilannya untuk gerakan sosial kemanusiaan.

Bai Fangli
Memang kedua pribadi itu berbeda, tetapi ada kesamaan mendasar yang mereka miliki, yaitu hati yang tergerak oleh kepapaan, kemiskinan dan ketidakberdayaan orang lain.

Dari tayangan ini, tampak bahwa Tuhan telah memberi setiap orang hati yang tahu akan kebutuhan orang lain serta hati yang berani mempraktikkan kebaikan kepada orang-orang yang papa, miskin dan tak berdaya. Itu berarti, siapa pun dan apa pun status sosial seseorang, bagaimana pun kondisinya, dapat melakukan sesuatu yang bernilai mulia, bahkan sangat mulia bagi orang-orang yang membutuhkan dan ada di sekelilingnya.

Yakobus 2:1-4 memberi kita yang percaya kepada Kristus petunjuk untuk mempraktikkan apa yang kita imani, tanpa memandang objek yang akan kita layani, bahkan memandang mereka tanpa hidden agenda. Mungkin itu sesuatu yang sudah usang, kuno dan langka di dunia modern ini, namun itulah yang harus dilakukan oleh pengikut-pengikut-Nya.

Terlepas dari keyakinan yang dianut oleh kedua orang di atas, kenyataannya masih ada orang-orang seperti mereka di dunia saat ini. Apa kuncinya sehingga mereka rela seperti itu? Hati. Sebagaimana terkatakan dalam ayat ke-4 dari surat Yakobus dapat menjadi perenungan bersama.

Pertanyaannnya sekarang, seberapa besar setiap kita mengasah hati yang Tuhan berikan kepada kita untuk tetap peka akan kebutuhan masyarakat marginal dan orang-orang lain yang ada di sekitar kita?

Tuhan memberkati.


oleh Ronald N. Manuputty