June 6, 2011

Pleasing Someone

Have you ever really pleased someone? Or, if the English language is inadequate to question, try then this one in Bahasa Indonesia: Pernah nggak sih kamu membahagiakan [kami, seseorang, keluargamu]?

Sedari masa kanak-kanak, masa kecilmu--mungkin hingga sekarang--apakah engkau pernah teringat, terngiang bahwa engkau pernah membahagiakan seseorang? Bukan membahagiakan yang meminta balasan, bukan pula membahagiakan yang sekadar dari materi atau kepuasan. Tetapi, cukup membahagiakan hati mereka--entah itu dengan hal-hal atau momen-momen kecil, ataupun dari peristiwa-peristiwa yang membanggakan.

Juga, proses maupun hasil membahagiakan itu sebaiknya bertahan, bahkan bertambah dan berkembang, terus ada.

Orang yang kaubahagiakan akan mungkin sejenak dapat terlepas, terbebaskan dari apa pun yang membebankan(-i), seberat apa pun itu. Mungkin ia (mereka) tak akan mengakuinya atau menyembunyikan senyum mungil sukacita di balik keketusan raut wajah. Tetapi, engkau telah membahagiakan mereka, apa pun buahnya, hasilnya. Benih kebahagiaan sudah ada di sana, dataran hati mereka.

Membahagiakan pun mungkin berisiko. Tetapi, tidaklah perlu berlayar atau berpikir terlalu jauh seperti itu. Membahagiakan, secara tulus, selalu ada di sana, di tempatmu berada.

No comments:

Post a Comment